stat

08 November 2009

Pengaruh Globalisasi Terhadap Menurunnya Nilai – Nilai Perjuangan Bangsa Indonesia

Dahulu, Indonesia terkenal di mata dunia sebagai bangsa yang kuat dalam bidang ekonomi dan memiliki moral dan akhlak yang baik karena berpegang teguh pada agama dan nilai-nilai nasionalisme. Memiliki keramahan dan rasa cinta tanah air yang besar sehingga mampu memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Tetapi, Indonesia saat ini sudah berubah, semakin menjauh dari nilai-nilai dasar Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan UUD 1945. Salah satu penyebab utamanya antara lain Globalisasi

Dengan Globalisasi, Indonesia telah berkembang di bidang Teknologi dan Pembangunan. Indonesia mengalami kemajuan pesat di bidang ekonomi sehingga bisa menaikkan pendapatan Negara melalui ekspor barang – barang yang berkualitas dari Indonesia, dan berbagai dampak positif lainnya. Tetapi kali ini saya hanya akan membahas pengaruh globalisasi terhadap nilai-nilai perjuangan bangsa berupa menurunnya rasa nasionalisme.

Di bidang ekonomi, masyarakat Indonesia saat ini lebih menyukai produk luar negeri daripada produk dalam negeri. Hal ini terjadi karena masyarakat menganggap produk luar negeri lebih bagus dan ada unsur prestise atau kebanggaan tersendiri karena membeli barang-barang tersebut. Dalam kenyataannya, banyak produk dalam negeri yang memiliki kualitas yang cukup baik untuk dikirim keluar negeri (memenuhi standar Internasional). Tidak jarang, bahan baku yang digunakan oleh produk-produk luar negeri berasal dari Indonesia.

Pergeseran gaya hidup kearah berlebihan karena melihat tayangan televisi yang menggambarkan life style dari orang-orang luar negeri yang cenderung mewah. Hal ini bertolak belakang dengan kesederhanaan yang merupakan sifat asal rakyat Indonesia.

Moral bangsa saat ini berada di titik terendah. Apa yang menjadi alasan pernyataan ini? Bangsa Indonesia telah teracuni oleh gaya hidup orang luar negeri. Terbukti dengan banyaknya kasus penggunaan narkoba di kalangan remaja sampai dewasa, pergaulan bebas yang dilakukan bahkan oleh anak SMP yang mulai berani main ke clubbing dan minum minuman beralkohol. Tingkah laku yang buruk. Banyak kasus yang terjadi yang berasal dari tingkah laku yang buruk. Seorang anak yang berani membunuh ibunya, ayah yang menghamili anaknya. Bahkan ada penjahat yang tercipta karena kemajuan teknologi yang disebut Hacker dan Cracker ( tergantung orangnya juga sih mau jadi jahat apa baik, tapi 50 : 50 lah bae ama jahatnya)

Dari segi kebudayaan, masyarakat Indonesia saat ini lebih menyukai kebudayaan asing daripada kebudayaan sendiri. Terbukti dengan banyaknya kebudayaan Indonesia yang terancam punah karena tidak memiliki generasi penerus. Hal ini sungguh disayangkan, karena Indonesia terdiri dari begitu banyak pulau dan bermacam-macam jenis kebudayaan. Jika kita masih tidak peduli maka kebudayaan kita akan diklaim oleh Negara lain terutama Negara Mal****a yang suka seenaknya ngaku-ngaku mentang-mentang deket-deketan dan serumpun…

Untuk itu, diperlukan upaya untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan pendidikan moral dan agama sedari dini yang bisa dijadikan dasar dari segala perbuatan dan pengambilan keputusan agar bangsa Indonesia dapat mempertahankan bahkan mengembalikan kejayaannya pada masa lalu, saat Indonesia dikenal sebagai Macan Asia.

Dengan begitu, maka kita dapat menerima globalisasi tanpa merusak sifat dasar rakyat Indonesia berdasarkan nilai luhur Pancasila dan UUD 1945. Kita Insya Allah dapat menyaring, membedakan yang mana yang baik dan yang buruk untuk perkembangan Indonesia selanjutnya.

dikutib dari : http://agnesaugust.ngeblogs.com


0 komentar: