stat

1

Go to Blogger .

2

Go to Blogger .

3

Go to Blogger .

4

Go to Blogger.

5

Go to Blogger.

05 Juni 2012

PPDB 2012 Kota Malang Beserta Hasilnya

Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) Kota Malang, dijadwalkan pada tanggal 25, 26 dan 27 Juni 2012 adalah lewat proses ONLINE, sedangkan untuk jalur MANDIRI dijadwalkan pada tanggal 30 Juni - 2 Juli 2012. Pilihan : SMP Meliputi SMPN 1 sampai SMPN 26, tingkat  SMA Meliputi SMAN 1 sampai SMAN 10 Berikut hasil PPDB sementara SMP hari senin tanggal 25 juni 2012.


02 Juni 2012

Pengumuman Pelulusan 2012 SMPN 16 Malang

16 Mei 2012

Pengucuran TPP Semakin Molor

Pemerintah Pusat dan Daerah Saling Lempar Alasan
 JAKARTA - Keterlambatan pengucuran tunjangan profesi pendidik (TPP) benar-benar semakin menghawatirkan. Ketentuan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mencairkan TPP trismester I 2012 paling lambat April lalu ternyata tidak dijalankan. Pemerintah pusat dan daerah saling melempar alasan sendiri-sendiri terkait keterlambatan ini.

10 Mei 2012

Cara Update Avira Antivirus Secara Offline

Untuk memproteksi komputer (PC) dari serangan virus adalah dengan menginstal antivirus. Bila kita menggunakan yg free, misal avira personal, AVG atau yang lainnya, maka kita perlu rajin meng update minimal seminggu sekali. Kadang kita tidak berlangganan internet di rumah, maka kita cara meng update adalah secara offline, kita bisa download di warnet atau di kantor bila ada. Khusus yang menggunakan avira, maka langkah-langkah mengunduh file avira update sbb: 
1. Kita harus lebih dahulu me ngunduh softwarenya (Avira Fusebundle Generator) disini 
2. Hasil download kita instal lebih dahulu, maka akan muncul comand prompt yang menampilkan proses download, kita sabar menunggu karena kisaran 60 Mb.
3.  Jika  file update selesai, maka file tersebut akan tersimpan di folder tempat Avira Fusebundle Generator terinstall di folder /install/. File yang berada di folder install (vdf_fusebundle.zip) ini yang menjadi update file. Kita tinggal simpan di flasdisk dan dirumah bisa untuk meng update, cara updatenya klik tool update dan pilih manual upadte, beres sudah.

02 April 2012

Hasil Try Out Kota ke 3

Berikut hasil akhir program try out kota Malang SMP yang ketiga bagi SMPN 16, setelah ini sdh tdk ada lagi TO Kota, ini hasil akhir bisa dijadikan Ukuran NEM kalian nantinya....

UNDUH DISINI



10 Maret 2012

Latihan Plyometric Tubuh Bagian Bawah

Latihan pliometric pada tubuh bagian bawah dapat digunakan untuk mengembangkan kekuatan dalam setiap olahraga yang melibatkan berlari, melompat, meloncat, melakukan perubahan arah gerakan dengan cepat, menendang dll. Pada latihan ini ada beberapa contoh dari latihan ringan, sedang dan berat


I. Intensitas Rendah
A. Squat Jumps
1. Berdiri kangkang kaki selebar bahu, badan ditekuk ke depan sedikit dengan punggung lurus dalam posisi netral.
2. Lengan harus dalam posisi "siap dengan siku tertekuk sekitar 90 derajat.
3. Turunkan tubuh dimana paha sejajar dengan tanah dan segera gerakan meledak ke atas secara vertikal dan mendorong lengan ke atas.
4. Mendarat di kedua kaki. Beristirahat selama 1-2 detik dan ulangi


B. Melompat Box
1.Berdiri menghadap kotak dengan kaki sedikit lebih lebar dari selebar pinggul.
2.Posisi setengah jongkok dan langsung melompat ke kotak.
3. Kaki harus mendarat lentur di kotak. Langkah kembali ke bawah.


C. Melompat Box Kesamping
1. Berdiri disamping kotak dengan kaki sedikit lebih lebar dari selebar pinggul.
2. Turunkan tubuh ke posisi setengah jongkok dan melompat ke kotak.
3. Kaki harus mendarat lentur di kotak,dan ulangi.


08 Maret 2012

Latihan Plyometric Tubuh Bagian Atas

Bagi kita orang lapangan sudah merupakan menu utama untuk meningkatkan ketrampilan anak asuhnya guna meningkatkan ketrampilan atau pencapaian prestasi olahraganya. Ada beberapa unsur guna mencapai hal di atas, hanya pada tulisan ini kami menulis seputar latihan Plyometric.
Plyometric adalah suatu metode untuk mengembangkan explosive power, yang merupakan komponen penting dalam pencapaian prestasi sebagian besar atlet (Radeliffe and Farentinos, 1985: 1). Plyometric berasal dari kata ”pleythyein” (Yunani) yang berarti untuk meningkatkan, atau dapat pula diartikan dari kata ”Plio” dan ”Metric” yang artinya more and measure, respectively yang artinya penguluran (Chu, 1983; Gambetta, 1981; Wilt&Ecker, 1970) dalam (Radeliffe and Farentinos, 1985: 3). Latihan plyometrics menunjukan karakteristik kekuatan penuh dari kontraksi otot dengan respon yang sangat cepat, beban dinamis (dynamic loading) atau penguluran otot yang sangat rumit (Radeliffe and Farentinos, 1985: 111).

Dalam perkembangannya, dimasa sekarang plyometric telah digunakan berbagai cabang olahraga dan hasilnya cukup nyata. Menurut (Chu: 1992) yang dikutip darh Fauzi (2005: 7) Plyometric mempunyai keuntungan, memanfaatkan gaya dan kecepatan yang dicapai dengan percepatan berat badan melawan gravitasi, hal ini menyebabkan gaya dan kecepatan dalam latihan plyometric merangsang berbagai aktivitas olahraga seperti melompat, berlari dan melempar lebih sering dibanding dengan latihan beban atau dapat dikatan lebih dinamis atau eksplosif.
Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa latihan plyomertic adalah bentuk latihan explosive power dengan karakteristik menggunakan kontraksi otot yang sangat kuat dan cepat, yaitu otot selalu berkontraksi baik saat memanjang (eccentric) maupun saat memendek (concentric) dalam waktu cepat, sehingga selama bekerja otot tidak ada waktu relaksasi.
A. Drill Tubuh Bagian atas
Prestasi olahraga seperti basket, bola voli, softball, baseball, tenis, bulutangkis, golf dan cabang lelpar dalam atletik bisa mendapatkan keuntungan dengan latihan tubuh bagian atas denagn plyometric. Juga, pemain denagn posisi tertentu seperti penjaga gawang dalam sepak bola akan menemukan latihan yang bermanfaat. Sebagian besar tubuh bagian atas plyometric dengan latihan penggunaan medicine ball.
A1. Melempar Bola Atas

1. Berdiri dengan satu kaki di depan dengan lutut sedikit ditekuk.
2. Tarik bola lewat di belakang kepala dan lempar bola ke depan sejauh mungkin ke dinding.
3. Tangkap bola yang memantul dari dinding dan ulangi sesuai dengan pengulangan yang ditentukan. Perlu waktu antara menarik ola kembali dan memulai lemparan (tahap transisi) Juga dapat diselesaikan dengan pasangan teman.

A2. Melempar Bola Samping

1. Berdiri dengan kaki selebar pinggul, tempatkan jaki kiri di depan kaki kanan.
2. Pegang bola dengan kedua tangan dan lengan sedikit ditekuk.
3. Ayunan bola dari pinggul kanan, arah lemparan bola ke depan dinding, bisa juga berpasangan, perut ditarik untuk memaksimalkan penggunaann otot perut.
4. Menangkap bola pantul dari tembok atau pasangannya dan ulangi.


A3. Melempar Bola Belakang Lewat Atas Kepala.
1. Berdiri dengan kaki sedikit lebih lebar dari selebar pinggul. Berpasangan atau pelatih berdiri sekitar 10-15 meter di belakang Anda.
2. Pegang bola dan tubuh bagian bawah ke posisi setengah jongkok. Lempar sampai seluruh tubuh membusung kebelakang dan membuang bola keatas dan melewati tubuh.
3. Tujuannya adalah untuk melempar bola kebelakang sejauh mungkin dan menghasilkan sebagian besar kekuatan otot kaki.
4. Menangkap bola pada pantulan dari pasangan Anda dan ulangi sesuai dengan pengulangan yang ditentukan.

A4. Melempar Bola Keras Kebawah
1. Berdiri dengan kaki sejajar, selebar bahu dan lutut sedikit ditekuk.
2. Tarik bola di belakang kepala dan lempar bola ke tanah sekeras mungkin.
3. Menangkap bola pantul dari tanah dan ulangi sesuai dengan pengulangan yang ditentukan.

A5. Lemparan Explosive Dengan Start
1. Berdiri dengan kaki sedikit lebih lebar dari selebar pinggul. Lutut harus sedikit menekuk.
2. Ambil bola hingga setinggi dada.
3. Dengan daya ledak tekan bola langsung jauh dan secepat Anda bisa.
4. Saat Anda menekan bola ke depan dengan ledak kaki sehingga Anda benar-benar berlari maju beberapa langkah.

A6. Melempar Lewat Atas Kepala Dengan Satu Tangan.
1. Berdiri dengan kaki sedikit lebih lebar dari pinggul.
2. Pegang bola dan tubuh bagian bawah ke posisi setengah jongkok. Bergerak cepat dengan memperpanjang seluruh tubuh dan melempar bola obat ke udara.
3. Tujuannya adalah untuk melemparkan bola setinggi mungkin dan menghashlkan sebagian besar kekuatan kaki.
4. Menangkap bola pantul dan ulangi.



27 Februari 2012

Mengapa Siswa Malas Belajar ?

Malas belajar pada anak secara psikologis merupakan wujud dari melemahnya kondisi mental, intelektual, fisik, dan psikis anak. Malas belajar timbul dari beberapa faktor, untuk lebih mudahnya terbagi menjadi dua faktor besar, yaitu: 1) faktor intrinsik ( dari dalam diri anak), dan 2) Faktor ekstrinsik (faktor dari luar anak).

1. Dari Dalam Diri Anak (Intrinsik)
Rasa malas untuk belajar yang timbul dari dalam diri anak dapat disebabkan karena kurang atau tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh dikarenakan anak belum mengetahui manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. Selain itu kelelahan dalam beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis. Sebagai contoh, terlalu lama bermain, terlalu banyak mengikuti les ini dan les itu, terlalu banyak mengikuti ekstrakulikuler ini dan itu, atau membantu pekerjaan orangtua di rumah, merupakan faktor penyebab menurunnya kekuatan fisik pada anak. Contoh lainnya, terlalu lama menangis, marah-marah (ngambek) juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis anak.

2. Dari Luar Anak (Ekstrinsik)
Faktor dari luar anak yang tidak kalah besar pengaruhnya terhadap kondisi anak untuk menjadi malas belajar. Hal ini terjadi karena:

a. Sikap Orang Tua
Sikap orang tua yang tidak memberikan perhatian dalam belajar atau sebaliknya terlalu berlebihan perhatiannya, bisa menyebabkan anak malas belajar. Tidak cukup di situ, banyak orang tua di masyarakat kita yang menuntut anak untuk belajar hanya demi angka (nilai) dan bukan mengajarkan kepada anak akan kesadaran dan tanggung jawab anak untuk belajar selaku pelajar. Akibat dari tuntutan tersebut tidak sedikit anak yang stress dan sering marah-marah (ngambek) sehingga nilai yang berhasil ia peroleh kurang memuaskan. Parahnya lagi, tidak jarang orang tua yang marah-marah dan mencela anaknya bilamana anak mendapat nilai yang kuang memuaskan. Menurut para pakar psikologi, sebenarnya anak usia Sekolah Dasar janga terlalu diorentasikan pada nilai (hasil belajar), tetapi bagaimana membiasakan diri untuk belajar, berlatih tanggung jawab, dan berlatih dalam suatu aturan.

b. Sikap Guru
Guru selaku tokoh teladan atau figur yang sering berinteraksi dengan anak dan dibanggakan oleh mereka, tapi tidak jarang sikap guru di sekolah juga menjadi objek keluhan siswanya. Ada banyak macam penyebabnya, mulai dari ketidaksiapan guru dalam mengajar, tidak menguasai bidang pelajaran yang akan diajarkan, atau karena terlalu banyak memberikan tugas-tugas dan pekerjaan rumah. Selain itu, sikap sering terlambat masuk kelas di saat mengajar, bercanda dengan siswa-siswa tertentu saja atau membawa masalah rumah tangga ke sekolah, membuat suasana belajar semakin tidak nyaman, tegang dan menakutkan bagi siswa tertentu.

c. Sikap Teman
Ketikan seorang anak berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah, tentunya secara langsung anak bisa memperhatikan satu sama lainnya, sikap, perlengkapan sekolah, pakaian dan asesoris-asesoris lainnya. Tapi sayangnya tidak semua teman di sekolah memiliki sikap atau perilaku yang baik dengan teman-teman lainnya. Seorang teman yang berlebihan dalam perlengkapan busana sekolah atau perlengkapan belajar, seperti sepatu yang bermerk yang tidak terjangkau oleh teman-teman lainnya, termasuk tas sekolah dan alat tulis atau sepeda dan mainan lainnya, secara tidak langsung dapat membuat iri teman-teman yang kurang mampu. Pada akhirnya ada anak yang menuntut kepada orang tuanya untuk minta dibelikan perlengkapan sekolah yang serupa dengan temannya. Bilamana tidak dituruti maka dengan cara malas belajarlah sebagai upaya untuk dikabulkan permohonannya.

d. Suasana Belajar di Rumah
Bukan suatu jaminan rumah mewah dan megah membuat anak menjadi rajin belajar, tidak pula rumah yang sangat sederhana menjadi faktor mutlak anak malas belajar. Rumah yang tidak dapat menciptakan suasana belajar yang baik adalah rumah yang selalu penuh dengan kegaduhan, keadaan rumah yang berantakan ataupun kondisi udara yang pengap. Selain itu tersedianya fasilitas-fasilitas permainan yang berlebihan di rumah juga dapat mengganggu minat belajar anak. Mulai dari radio tape yang menggunakan kaset, CD, VCD, atau komputer yang diprogram untuk sebuah permainan (games), seperti Game Boy, Game Watch maupun Play Stations. Kondisi seperti ini berpotensi besar untuk tidak terciptanya suasana belajar yang baik.

e. Sarana Belajar
Sarana belajar merupakan media mutlak yang dapat mendukung minat belajar, kekurangan ataupun ketiadaan sarana untuk belajar secara langsung telah menciptakan kondisi anak untuk malas belajar. Kendala belajar biasanya muncul karena tidak tersedianya ruang belajar khusus, meja belajar, buku-buku penunjang (pustaka mini), dan penerangan yang bagus. Selain itu, tidak tersediannya buku-buku pelajaran, buku tulis, dan alat-alat tulis lainnya, merupakan bagian lain yang cenderung menjadi hambatan otomatis anak akan kehilangan minat belajar yang optimal.

Enam langkan untuk mengatasi mals belajar pada anak dan membantu orangtua dalam membimbing dan mendampingi anak yang bermasalah dalam belajar antara lain:

1. Mencari Informasi
Orangtua sebaiknya bertanya langsung kepada anak guna memperoleh informasi yang tepat mengenai dirinya. Carilah situasi dan kondisi yang tepat untuk dapat berkomunikasi secara terbuka dengannya. Setelah itu ajaklah anak untuk mengungkapkan penyebab ia malas belajar. Pergunakan setiap suasana yang santai seperti saat membantu ibu di dapur, berjalan-jalan atau sambil bermain, tidak harus formal yang membuat anak tidak bisa membuka permasalahan dirinya.

2. Membuat Kesepakatan bersama antara orang tua dan anak.
Kesepakatan dibuat untuk menciptakan keadaan dan tanggung jawab serta memotivasi anak dalam belajar bukan memaksakan kehendak orang tua. Kesepakatan dibuat mulai dari bangun tidur hingga waktu hendak tidur, baik dalam hal rutinitas jam belajar, lama waktu belajar, jam belajar bilamana ada PR atau tidak, jam belajar di waktu libur sekolah, bagaimana bila hasil belajar baik atau buruk, hadiah atau sanksi apa yang harus diterima dan sebagainya. Kalaupun ada sanksi yang harus dibuat atau disepakati, biarlah anak yang menentukannya sebagai bukti tanggungjawabnya terhadap sesuatu yang akan disepakati bersama.

3. Menciptakan Disiplin.
Bukanlah suatu hal yang mudah untuk menciptakan kedisiplinan kepada anak jika tidak dimulai dari orang tua. Orang tua yang sudah terbiasa menampilkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari akan dengan mudah diikuti oleh anaknya. Orang tua dapat menciptakan disiplin dalam belajar yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Latihan kedisiplinan bisa dimulai dari menyiapkan peralatan belajar, buku-buku pelajaran, mengingatkan tugas-tugas sekolah, menanyakan bahan pelajaran yang telah dipelajari, ataupun menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam suatu pelajaran tertentu, terlepas dari ada atau tidaknya tugas sekolah.

4. Menegakkan Kedisiplinan.
Menegakkan kedisiplinan harus dilakukan bilamana anak mulai meninggalkan kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati. Bilamana anak melakukan pelanggaran sedapat mungkin hindari sanksi yang bersifat fisik (menjewer, menyentil, mencubit, atau memukul). Untuk mengalihkannya gunakanlah konsekuensi-konsekuensi logis yang dapat diterima oleh akal pikiran anak. Bila dapat melakukan aktivitas bersama di dalam satu ruangan saat anak belajar, orang tua dapat sambil membaca koran, majalah, atau aktivitas lain yang tidak mengganggu anak dalam ruang tersebut. Dengan demikian menegakkan disiplin pada anak tidak selalu dengan suruhan atau bentakan sementara orang tua melaksanakan aktifitas lain seperti menonton televisi atau sibuk di dapur.

5. Ketegasan Sikap
Ketegasan sikap dilakukan dengan cara orang tua tidak lagi memberikan toleransi kepada anak atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya secara berulang-ulang. Ketegasan sikap ini dikenakan saat anak mulai benar-benar menolak dan membantah dengan alasan yang dibuat-buat. Bahkan dengan sengaja anak berlaku ’tidak jujur’ melakukan aktivitas-aktivitas lain secara sengaja sampai melewati jam belajar. Ketegasan sikap yang diperlukan adalah dengan memberikan sanksi yang telah disepakati dan siap menerima konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukannya.

6. Menciptakan Suasana Belajar
Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman merupakan tanggung jawab orangtua. Setidaknya orang tua memenuhi kebutuhan sarana belajar, memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar. Sebagai selingan orangtua dapat pula memberikan permainan-permainan yang mendidik agar suasana belajar tidak tegang dan tetap menarik perhatian.

Ternyata malas belajar yang dialami oleh anak banyak disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu sebelum anak terlanjur mendapat nilai yang tidak memuaskan dan membuat malu orangtua, hendaknya orang tua segera menyelidiki dan memperhatikan minat belajar anak. Selain itu, menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada anak, menanamkan kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak merupakan hal lain yang bermanfaat jangka panjang. Jika enam langkah ini dapat diterapkan pada anak, maka sudah seharusnya tidak adalagi keluhan dari orang tua tentang anaknya yang malas belajar atau anak yang ngambek karena selalu dimarahi orang tuanya.
Naskah asli diambil dari : http://handayani-banjaran.com/artikel/143-1-MENGAPA-SISWA--MALAS-BELAJAR-?.html

26 Februari 2012

Ketahanan Sekolah Yang Mantap

Siswa berantem, siswa berebut pacar,siswa bolos sekolah, siswa merokok, siswa minum miras, siswa dapat nilai jelek?

Permasalahan tersebut adalah pekerjaan kita bersama, sekolah, orang tua dan masyarakat.
Ketiga unsur diatas tidak bisa terpisahkan. baik kita coba cermati tulisan berikut ini.

KETAHANAN SEKOLAH
Adalah suatu kondisi dinamis yang berisi kemampuan dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan dari luar sekolah, baik langsung maupun tidak langsung akan mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar(KBM).

TANDA TANDA KETAHANAN SEKOLAH YANG TIDAK MANTAP

A. TERJADINYA GANGGUAN
1. Seringnya jam jam kosong, yang disebabkan
• Guru tidak segera masuk kelas, padahal bel sudah berbunyi, akhirnya murid tidak ada yang mengontrol.
• Guru memberi tugas, sementara guru masih asyik ngobrol yang tidak berguna di ruang guru atau di ruang mana saja.
• Guru memberi tugas, sementara guru sibuk dengan urusan pribadinya.
• Adanya rapat guru atau rapat staf yang mendadak.
2. Masih banyaknya siswa yang terlambat, otomatis memecah konsentrasi guru yang mengajar.
3. Masih adanya beberapa guru yang terlambat datang di sekolah.
4. Masih adanya karyawan yang terlambat datang di sekolah.
5. Banyaknya siswa yang tidak masuk sekolah.
6. Siswa yang tidak mengerjakan PR atau mengerjakan PR di sekolah.
7. Adanya siswa yang tidak langsung pulang sekolah, tetapi masih berada di sekolah.
8. Seringnya guru memberi ijin siswa untuk kebelakang, padahal beli makanan.
9. Pertengkaran atau perkelahian.
10. Berpacaran.
11. Perbedaan jam pulang sekolah, siswa tidak segera meninggalkan sekolah, tetap dilingkungan sekolah, sementara tidak ada yang mengawasi.
12. Adanya siswa merokok baik didalam atau diluar sekolah.
13. Minum miras.
14. Kelas yang kotor.
15. Piket Kelas kurang berjalan.
16. Saat jam istirahat siswa berada di dalam kelas, harusnya diluar kelas.
17. Sarana wc yang kotor
18. Sarana tempat sampah yang kurang.
19. Dan lain-lain.

B. CARA PENANGGULANGAN

1. Bagi guru, secara otomatis kewenangan Kepsek atau Wakil dan Staf yang sudah mendapat delegasi. ( diajak, di motivasi, ditegur, dibina dll ).
2. Peran guru piket bukan hanya mencatat siswa yang tidak hadir saja, tetapi harus keliling sekolah saat istirahat, kalau perlu keliling saat guru tersebut tidak ada jam mengajar.
3. Peran karyawan TU, yang sering telat ngebel ( ini khusus bila ada perubahan jadwal, karena ada kegiatan khusus atau listrik mati) bila tidak otomatis bel sekolah bunyi sendiri, karena sudah di program di komputer.
4. Peran wali kelas kurang maksimal mengontrol kelasnya.
5. Peran Piket Siswa yang kurang maksimal.
6. Peran PKS ( Patroli Keamanan Sekolah ) saat istirahat harus di maksimalkan.
7. Peran BK ( khusus bagi siswa yang bermasalah )
8. Khusus karyawan kebersihan, sering mengabaikan tugas yang sudah menjadi bagiannya.
9. Adanya kontrol siswa yang datang kesekolah, meng atas namakan kegiatan sekolah, sementara dia datang kesekolah hanya untuk kegiatan yang tidak bisa di pertanggung jawabkan.
10. Menolak promosi barang datang ke sekolah, caranya cukup satpam yang menolak, kecuali sudah dengan persetujuan Kepala Sekolah.
11. Khusus koordinator ekskul untuk melihat ekskul yang dilaksanakan hari minggu.

24 Februari 2012

Hasil Try Out Kota ke 2

Hasil Try Out ke-2 Kota Malang tingkat SMP KLIK DISINI



25 Januari 2012

Pesan Error Saat Format Win Xp

Ini pengalaman pertama selama saya memformat atau meng instal ulang windows, yang saya lakukan adalah format windows xp

Seperti biasa kita lakukan seting ulang untuk booting pertama kita arahkan ke CD ROM, melalui bios tentunya. Nach setelah tekan F10 atau simpan komputer melakukan restart, kompi sdh melakukan boting awal ke CD ROM, setelah berjalan beberapa saat muncullah pesan " file ntkrnlmp.exe could not be loaded, The error code is 7 ". Masih dongkol dengan pesan error yang ber ulang ulang, maka saya minta tolong ke om gogel, langkah langkah yang saya lakukan adalah sbb
1. CD saya burning lagi, kan bisa jadi CD lama sudah tergores, eh ternyata tetap error.
2. CD/DVD ROM saya ganti baru, siapa tahu drive CD nya yg rusak, nah ternyata sama saja masih error
3. Nah pada langkah ke3 ini kompi saya ketemu penyakitnya, yaitu bios tidak mengenal Memory card, langsung saja saya ganti memory nya, Alhamdulillah dengan RAM baru, selesailah permasalahan saya. Jadi saran saya bila keluar pesan error diatas, coba ganti dulu RAM nya, mudah mudahan bermanfaat...