stat

1

Go to Blogger .

2

Go to Blogger .

3

Go to Blogger .

4

Go to Blogger.

5

Go to Blogger.

27 September 2009

2 Oktober Hari Batik

UNESCO mengukuhkan BATIK Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage). Jika Anda merasa sebagai bangsa Indonesia, mari kita pakai baju batik pada tgl 2/10 (Let's wear Batik on Oct 2nd).

SYDNEY, KOMPAS.com — Tanggal 2 Oktober 2009 mendatang Lembaga PBB untuk Pendidikan, Sains, dan Budaya (UNESCO) bakal menetapkan batik sebagai warisan budaya dari Indonesia (the world cultural heritage of humanity from Indonesia). Berkaitan dengan itu, Asosiasi Pariwisata dan Biro Perjalanan Indonesia DKI Jakarta mengimbau seluruh biro perjalanan yang menjadi anggota Asita DKI, beserta seluruh karyawannya untuk mengenakan baju batik pada hari itu.
"Saya malah sangat ingin hari itu dijadikan gerakan berbaju batik bagi seluruh rakyat Indonesia. Semuanya, dari petani, sopir angkutan termasuk tukang becak dan ojek, pegawai kantor pemerintah maupun swasta, penyiar televisi, sampai pejabat hingga Presiden mengenakan batik," kata Wakil Ketua Asita DKI Rudiana dalam perbincangan lepas di Sydney, Australia, Kamis (17/9) siang.

Menurut Rudiana, gerakan nasional berbaju batik sehari saja bagi seluruh rakyat Indonesia pada 2 Oktober itu perlu untuk menumbuhkan rasa nasionalisme."Dulu ketika ada kabar batik diklaim Malaysia, bagaimana marahnya kita. Sekarang badan dunia UNESCO mengakui batik sebagai milik kita. Masak kitaadem ayem saja. Tidak ada apa pun untuk menyambut kemenangan ini," katanya.

TEMPO Interaktif, Boston - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh warga Indonesia memakai baju batik pada 2 Oktober 2009. Pada 2 Oktober nanti, batik akan ditetapkan Unesco sebagai global cultural heritage.

"Saya mengajak rakyat dan warganegara Indonesia di manapun berada, hari itu kita menggunakan batik. Dunia tahu, batik yang sejak abad 17 dibuat di Indonesia dengan menggunakan "malam"–-ini bukan malam yang artinya "evening" lo--merupakan warisan Majapahit dari bumi Indonesia," ujar Yudhoyono.

Dengan demikian, sudah beberapa warisan budaya dunia dan ditetapkan asal Indonesia: wayang, keris, batik. "Sebentar lagi angklung akan kita daftarkan," kata Presiden Yudhoyono.

Ajakan Yudhoyono itu disampaikan saat menghadiri pertemuan dengan perkumpulan mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) Sabtu malam waktu setempat di Four Seasons Hotel, Boston. Pada kesempatan itu Yudhoyono sempat bicara soal hubungan “hangat” Indonesia dan Malaysia belakangan ini.

Mulanya, seorang mahasiswa bertanya kepada Presiden dalam forum yang dihadiri sekitar 300 orang itu-–termasuk perwakilan keluarga asal Indonesia di Boston dan sekitarnya. "Bagaimana sikap kita terhadap Malaysia yang belakangan gencar mengklaim produk kita sebagai miliknya. Sampai rendang pun mereka klaim, saya tersinggung juga sebagai keturunan orang Padang," ujar sang mahasiswa.

Presiden Yudhoyono menjelaskan bahwa kedua bangsa memiliki kesamaan budaya. Dan sejak dulu selalu ada orang Indonesia yang hijrah ke Malaysia, lengkap membawa segala budaya dari Indonesia. Termasuk, reog ponorogo, rendang, lagu-lagu Jawa, dan lainnya.

"Asalkan mereka tidak mengakui itu sebagai milik mereka, kita tak boleh marah. Kalau mereka jelaskan asal usul dari Indonesia, kita tak boleh marah. Kita mustinya bangga bahwa budaya kita dipakai di sana," jelas Presiden. Dua tahun lalu, SBY bertemu Perdana Menteri (lama) Malaysia Abdullah Badawi dan menyampaikan soal lagu Rasa Sayange, reog ponorogo, dan lain sebagainya.

"Wah ini tak baik, bisa perang saudara dalam tanda kutip. Tapi inilah yang biasa terjadi antar tetangga dekat. Sekali-kali ada perselisihan. Itu biasa dalam bertetangga. Tak mungkin kalau Indonesia rebut dengan masyarakat Irlandia atau Nepal, misalnya, karena jauh sekali. Tapi isu ini kalau tak dikelola dengan baik, akan menimbulkan hal-hal yang tak baik juga."

Maka, sejak tahun lalu, sudah dibentuk Eminent Person Group yang diketuai bekas panglima TNI Try Sutrisno untuk urusan meningkatkan persahabatan dengan Malaysia. "Tapi kalau soal yang lain, seperti batas sekitar Ambalat dan perbatasan, bagi saya itu merupakan hal yang prinsip. Itu menyangkut kedaulatan negara kita. Harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya, secara matang dan bermartabat. Posisi Indonesia sangat jelas dalam hal prinsip ini."

14 September 2009

Fenomena Facebook

Artikel ini saya sadur dari beberapa blog sbb :
Sebuah tweets atau pesan di Twitter masuk dari seseorang di Moldova di tengah hari yang diwarnai berbagai bentrokan antara petugas keamanan melawan demonstran anti rezim komunis yang berkuasa itu.
“TV di Moldova Utara mati. Untunglah kita punya INTERNET YANG MAHAKUASA! Mari memaksimalkannya untuk berkomunikasi secara damai untuk mencapai kebebasan,” tulisnya.

Beberapa detik berselang, puluhan tweets bergantian masuk. Ada yang mengeluhkan bos di kantor yang melarang turun berdemonstrasi, ada pula yang menyampaikan pesan damai dan tuntutan perubahan rezim yang dianggap telah bertindak curang dalam pemilu.
Yang pasti, dari tweets demi tweets itulah dunia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di negeri termiskin di Eropa itu saat media asing kesulitan menembus. Dari spirit yang terus digelorakan secara online lewat Twitter atau Facebook itu jugalah, ribuan demonstran, kebanyakan anak-anak muda, tak pernah kehabisan energi menentang penguasa Moldova sepanjang April lalu.
“Hanya enam orang dari kami yang mengorganisasikan semuanya lewat internet. Hasilnya, 15 ribu orang sekaligus turun ke jalan,” kata Natalia Morar, jurnalis dan salah satu pentolan kelompok pemuda yang menggerakkan demonstrasi di Moldova, kepada harian Inggris The Independent.
Sebulan kemudian giliran Iran yang diguncang demonstrasi serupa kala ratusan ribu pendukung kandidat presiden yang kalah, Mir Hossein Mousavi, juga menggugat hasil pemilu. Pemerintahan Mahmoud Ahmadinejad menyikapi aksi itu dengan keras. Misili paramiliter Basij diterjunkan, korban jiwa pun berjatuhan.
Karena media asing diblokir, kelompok antipemerintah pun memanfaatkan Facebook, Twitter, dan berbagai blog tak hanya untuk menggalang dukungan, tapi juga untuk mewartakan apa yang terjadi di Negeri Mullah itu. Di saat media konvensional berkelas raksasa macam CNN dan BBC tak berdaya, Facebook dan Twitter justru menjadi jendela bagi dunia untuk menyaksikan berkecamuknya harapan, heroisme, dan horor di Iran.
Dunia pun langsung sepakat: apa yang terjadi di Moldova, Iran, dan Venezuela di awal bulan ini saat puluhan ribu massa memprotes undang-undang pendidikan baru ala Hugo Chavez adalah penanda lahirnya “Revolusi Facebook” atau “Revolusi Twitter.” Inilah fenomena yang mematahkan nubuat Mao Tse Tung yang terkenal itu: kekuasaan hanya lahir dari ujung bedil.
“Iran dan Moldova adalah contoh nyata ketika piranti jejaring sosial menjadi senjata ampuh untuk menggerakan massa dalam waktu singkat,” urai Noam Cohen, kolomnis Link by Link pada The New York Times.
Tak cuma ampuh untuk menentang penguasa, Facebook dan Twitter juga bisa berjasa besar mendudukkan seseorang di pucuk kekuasaan. Barack Obama adalah contoh paling terkenal. Kemenangannya atas John McCain di pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada November 2008 lalu tak lepas dari agresivitasnya memperkenalkan diri kepada anak-anak muda lewat jejaring sosial. Fakta mencatat, di antara pemilih berusia 18-29 tahun, Obama unggul 2:1 atas McCain.
Taktik Obama itu lalu ditiru di mana-mana. Misalnya, Benjamin Netanyahu pada pemilu Israel Februari lalu. Atau juga Indonesia. Latah? Mungkin, tapi itu wajar. “Karena, di era sekarang, ada kampanye dengan cara yang biasa dan ada pula kampanye lain secara online yang dinamikanya sangat berbeda,” kata Morley Winograd, penulis buku Millennial Makeover: MySpace, YouTube and the Future of American Politics.
Revolusi Facebook juga menerobos beberapa bidang lain. Di Australia, jejaring sosial yang mulai diluncurkan lima tahun silam itu resmi menjadi protokol legal di persidangan. Maret lalu, tetangga Negeri Kanguru itu, Selandia Baru, malah telah mempraktekkan aturan serupa.
Sedemikian besarnya revolusi yang dihadirkan Facebook dan Twitter, tak heran kalau Mark Pfeifle, deputi penasihat keamanan nasional pada National Security Council AS, mengusulkan jejaring sosial itu sebagai kandidat penerima Nobel Perdamaian. “Twitter adalah megafon dari suatu tuntutan perubahan,” katanya. (Sumber: JPNN)
SEKARANG BANDINGKAN DENGAN YG DIBAWAH ini:
Surabaya - Surya- Demam Facebook (FB) dan Yahoo Messenger (YM) bikin Pemkot Surabaya gerah. Betapa tidak. Sebagian jam bekerja PNS habis untuk chatting. Kinerja pun menurun. Tak hanya itu, situs jejaring sosial ini konon juga bikin banyak PNS selingkuh.
Akhirnya, tak ada jalan lain kecuali memblokir FB dan YM. Ini diungkapkan Kadis Infokom Chalid Buhari, Jumat (4/9). Pemblokiran, katanya, tidak hanya dilakukan di kantor kantor di Jl Jimerto, melainkan juga di seluruh instansi pemkot yang terhubung secara intranet dengan Dinas Kominfo, termasuk gedung dewan dan 31 kantor kecamatan se Surabaya.
Pemblokiran, kata Chalid, dilakukan selama jam kerja, sejak masuk kerja pagi hari sampai pukul 15.00 WIB (selama Ramadan) dan pukul 16.00 WIB (pasca-Ramadan). Penutupan situs jejaring ini sekaligus memenuhi permintaan sejumlah SKPD.
Sejumlah SKPD, lanjut Chalid, mengeluh karena akhir-akhir ini akses internet di pemkot sangat lemot (lambat). Ini seiring semakin banyaknya PNS yang mengakses FB dan YM. “Padahal, sekarang ini ada penyusunan RAPB. Kelancaran akses internet sangat dibutuhkan, apalagi sistem penganggaran kami berbasis online,” katanya kemarin.
Selain itu, pemblokiran dimaksudkan agar PNS berkonsentrasi penuh menyusun anggaran. “Sekarang ini juga lagi ramai-ramainya proses lelang. Kami khawatir akses internet yang lemot bisa menyulitkan rekanan yang mengakses tender lewat E-Prog,” tandas Chalid. Sampai kapan pemblokiran ini? Chalid menjanjikan minimal proses penyusunan RAPBD selesai. Tapi, sebelumnya akan dievaluasi dulu.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Surabaya Yayuk Eko Agustin menyatakan sangat setuju dengan pemblokiran. Dia melihat kehadiran YM dan FB mengganggu kinerja PNS. Tak hanya itu, jejaring sosial ini sering dimanfaatkan untuk hal-hal yang melanggar aturan. “Ada laporan dari beberapa SKPD kalau sekarang banyak pegawai selingkuh. Ini karena terlalu sering mengakses dua program itu. Jadi, bagus kalau diblokir selama jam kerja,” kata Yayuk.
Namun, karena akses kedua program ini juga bisa dilakukan melalui ponsel, Yayuk meminta masing-masing dinas untuk melakukan pengawasan melekat (waskat), apalagi disaat penyusunan anggaran seperti saat ini. “ Ini harus dipantau, jangan sampai itu mengganggu konsentrasi untuk persiapan anggaran ini,” tandasnya.
Pemblokiran tentu saja membuat sebagian PNS menggerutu. Selama ini mereka menganggap YM dan FB sebagai penyemangat kerja. “Kalau kerja di luar kantor enak, bisa jalan-jalan. Tapi, kami setiap hari dalam ruangan. Jenuh kalau di depan meja dan komputer terus tanpa ada kegiatan refreshing,” tuturnya.
PNS berjilbab ini mengaku menggunakan YM dan FB untuk berkomunikasi dengan PNS di instansi lain. Bahan obrolan pun tidak sekadar gosip, melainkan saling tukar informasi soal perkembangan di masing-masing dinas-masing. “Kalau diputus begini ya kembali lagi ngrumpi di kantor,” katanya. uus
Nach pembaca sudah BISA MEMBEDAKAN MENTAL orang-orang kita, sebetulnya saya sudah melakukan hal ini jg di instansi kerja kami, bahkan sebelum harian surya memampang tulisan ini, latah, suka ngrumpi, omong basa basi itulah MENTAL sebagian bangsa kita.
Tetapi YANG BAIK masih banyak kok orang-orang kita, kalau saya sendiri sih lebih suka nge blog....