stat

1

Go to Blogger .

2

Go to Blogger .

3

Go to Blogger .

4

Go to Blogger.

5

Go to Blogger.

27 Juni 2009

Jadwal Pendataan atau Registrasi PSB online Malang 2009

Untuk tahun pelajaran 2009-2010, PSB Online Malang, melalui dua proses, dikarenakan tidak ada UBM ( Uji Baku Mutu )untuk calon siswa asal luar Kota Malang.
1. Proses Pendataan / Registrasi, yang dimaksudkan agar nilai siswa masuk data base Dinas pendidikan Kota Malang.
Jadwal Pendataan atau Registrasi :
>. SMA Tanggal 26 juni - 1 Juli 2009
>. SMP dan SMK Tanggal 29 Juni - 04 Juli 2009
Pendataan dapat dilakukan di sekolah yang sudah ditunjuk Diknas Malang dan sekolah NEGERI pasti merupakan tim pendataan / registrasi. Jadi calon siswa tidak usah berjubel di Diknas Pendidikan Kota Malang.
Alurnya adalah sbb :
a. Calon siswa mempersiapkan diri.
b. Calon siswa mengambil formulir pendataan yang dibutuhkan melalui loket yang tersedia.
c. Calon siswa mengantri sambil mengisi formulir pendataan dan menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan.
d. Calon siswa menyerahkan berkas pendataan untuk dilakukan verifikasi oleh Panitia Pendataan. Selanjutnya Panitia akan melakukan proses entri data calon siswa sesuai jenis pendataannya.
e. Calon siswa menunggu penyerahan Tanda Bukti Pendataan dari Panitia Pendataan.
f Calon siswa menerima Tanda Bukti Pendataan dari Panitia.
g. Tanda bukti berupa printout tadi akan digunakan saat PSB online.
h. Data yang dibutuhkan saat pendataan adalah FC. UASBN untuk SD dan SKHUN untuk SMP yang telah dilegalisir dan Surat Tanda Lulus.

2. Proses PSB Online
Yang pelaksanaannya adalah sbb :
a. SMA pada tanggal 2, 3 dan 4 JULI 2009, Pengumuman 6 JULI 2009
b. SMP dan SMK pada tanggal 6, 7 dan 9 JULI 2009, Pengumuman 10 JULI 2009

21 Juni 2009

Sepuluh Besar UAN SMP Jawa Timur Tahun 2009

Berikut informasi sepuluh besar UAN SMP se Jawa Timur tahun 2009

Sumber harian surya






19 Juni 2009

PSB Online Malang 2009

Para siswa yang telah lulus ujian baik SD maupun SMP tahun 2009 tentunya bersiap mencari sekolah jenjang diatasnya. Khusus Kota Malang untuk PSB online tahun 2009 akan dilaksanakan sbb:

1. Pendaftaran SMP dan SMK
pada tanggal 6, 7 dan 9 Juli 2009,tanggal 8 juli tidak ada proses entri data karena bersamaan dengan Pilpres 2009. Pengumuman pada tanggal 10 Juli 2009.

2. Pendaftaran SMA pada tanggal 2, 3 dan 4 Juli 2009, pengumuman pada tanggal 6 Juli 2009.

Bagi calon siswa dari luar daer
ah, ketentuan sbb:
1. Tidak ada UBM ( Uji Ba
ku Mutu )
2. Berlaku kuota 10 % dari Pa
gu
3. Melakukan Registrasi pada tanggal 29 Juni-04 Juli 2009 di Sekolah yang sudah di tunjuk ( semua sekolah negeri di Malang )
4. Membawa bukti UASBN dan Ija
sah saat melakukan registrasi.
5. Semua Proses baik pendataan(Registrasi) maupun saat PSB Online TIDAK ADA BIAYA APAPUN ( GRATIS )

Persayaratan Pendaftaran

Tingkat SMP

  1. Telah lulus SD, SDLB atau MI, memiliki Ijazah dan Daftar Nilai UASBN bagi lulusan Tahun Pelajaran 2007/2008 dan tahun pelajaran 2008/2009; atau
  2. Program Paket A memiliki Ijazah dan DANUN Program Paket A Setara SD;
  3. Berusia setinggi-tingginya 18 tahun pada awal tahun pelajaran baru. Lulus pada tahun pelajaran 2008/2009 atau tahun pelajaran 2007/2008;

Tingkat SMA

  1. Telah lulus SMP, SMPLB dan MTs, memiliki Ijazah dan SKHUN atau Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) lulus pada tahun pelajaran 2008/2009 atau tahun pelajaran 2007/2008.
  2. Program Paket B memiliki ijasah dan DANUN Program Paket B Setara SMP Lulus pada tahun pelajaran 2008/2009 atau tahun pelajaran 2007/2008.
  3. Berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada awal tahun pelajaran baru.

Tingkat SMK

  1. Telah lulus SMP, SMPLB dan MTs, memiliki Ijazah dan SKHUN atau Surat Keterangan Hasil Ujian ( SKHU ) lulus pada tahun pelajaran 2008/2009 atau tahun pelajaran 2007/2008.
  2. Program Paket B memiliki ijasah dan DANUN Program Paket B Setara SMP Lulus pada tahun pelajaran 2008/2009 atau tahun pelajaran 2007/2008.
  3. Berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada awal tahun pelajaran baru.
  4. Memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan spesifik bidang/program keahlian di sekolah yang dituju.
HASIL PSB SMP HARI KEDUA sbb :

SMP Negeri 1 Malang Rendah 27,90 Tinggi 29,15
SMP Negeri 2 Malang Rendah 26,05 Tinggi 28,90
SMP Negeri 3 Malang Rendah 27,95 Tinggi 29,80
SMP Negeri 4 Malang Rendah 26,40Tinggi 28,50
SMP Negeri 5 Malang Rendah 27,75 Tinggi 29,20
SMP Negeri 6 Malang Rendah 26,80 Tinggi 28,70
SMP Negeri 7 Malang Rendah 23,30 Tinggi 28,30
SMP Negeri 8 Malang Rendah 27,30 Tinggi 28,80
SMP Negeri 9 Malang Rendah 25,70 Tinggi 27,90
SMP Negeri 10 Malang Rendah 24,10 Tinggi 27,05
SMP Negeri 11 Malang Rendah 24,65 Tinggi 28,35
SMP Negeri 12 Malang Rendah 24,10 Tinggi 27,05
SMP Negeri 13 Malang Rendah 25,05 Tinggi 28,40
SMP Negeri 14 Malang Rendah 24,25 Tinggi 28,90
SMP Negeri 15 Malang Rendah 23,25 Tinggi 26,75
SMP Negeri 16 Malang Rendah 24,90 Tinggi 28,55
SMP Negeri 17 Malang Rendah 22,25 Tinggi 27,95
SMP Negeri 18 Malang Rendah25,40 Tinggi 28,05
SMP Negeri 19 Malang Rendah 24,40 Tinggi 27,75
SMP Negeri 20 Malang Rendah 26,30 Tinggi 28,25
SMP Negeri 21 Malang Rendah 26,80 Tinggi 28,95
SMP Negeri 22 Malang Rendah 21,95 Tinggi 26,55
SMP Negeri 23 Malang Rendah 22,60 Tinggi 26,10
SMP Negeri 24 Malang Rendah 23,75 Tinggi 27,80





15 Juni 2009

Hasil Ujian Nasional (UN) SMP Kota Malang Tahun 2009

Setelah melihat hasil dari UAN SMA/MA dan SMK kota Malang, maka giliran kita akan melihat hasil pelulusan siswa SMP/MTs,Kota Malang apabila tidak ada perubahan maka pengumuman akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 20 Juni 2008

Kota Malang yang untuk tahun 2009 ini kayaknya bernasib malang, kenapa begitu karena untuk tingkat SMP 14% tidak lulus atau 1437 siswa, memang lebih sedikit jumlahnya dari SMA yang mencapai 8.915 siswa tidak lulus.
SMP Negeri Yang lulus 100 prosen adalah; SMPN 1, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 8 dan SMPN 21, sedangkan SMP Negeri yang lain yang jumlah tidak lulus sbb:
SMPN 2 (2 Siswa)
SMPN 3 (1 Siswa)
SMPN 6 (2 Siswa)
SMPN 7 (24 Siswa)
SMPN 9 (1 Siswa)
SMPN 10 (13 Siswa)
SMPN 11 (6 Siswa)
SMPN 12 (13 Siswa)
SMPN 13 (8 Siswa)
SMPN 14 (17 Siswa)
SMPN 15 (53 Siswa)
SMPN 16 (2 Siswa )
SMPN 17 (81 Siswa)
SMPN 18 (6 Siswa)
SMPN 19 (7 Siswa)
SMPN 20 (3 Siswa)
SMPN 22 (10 Siswa)
SMPN 23 (8 Siswa)
SMPN 24 (6 Siswa)

14 Juni 2009

Pengumuman UAN SMA Tahun 2009

Saat yang dinantikan datang juga, sedih, gelisah, was-was dan apalagi istilahnya, yang jelas itulah yang ada di benak adik-adik SMA/SMK. Pengumuman dilaksanakan hari SENIN tanggal 15 JUNI 2009. Nah khusus yang sekolah di kota Malang, saya berhasil mengutip dari Surya Minggu tanggal 14 juni 2009.

Untuk kota Malang siswa SMA/MA peserta UNAS 203.508 yang tidak lulus 8.915 siswa, atau 4.38%, tahun kemarin 2007-2008, 3.07%.
Untuk SMK peserta UNAS 112.562 siswa, yang tidak lulus 6.174 siswa atau 5.48%, tahun kemarin 2007-2008, 3.12%. Dari total 316.070 siswa SMA/MA/SMK peserta unas tahun 2008-2009 yang tidak lulus 15.089 siswa.
Nah yang lebih prihatin lagi posisi kota Malang sebagai kota pendidikan merosot di posisi 36 dari 38 Kab/Kota Jawa Timur.
Dalam hal ini kita tidak usah saling menyalahkan, yang jelas semuanya salah, atas dasar bahwa tanggung jawab pendidikan adalah; SEKOLAH, ORANG TUA dan MASYARAKAT, kalau ketiga unsur ini dapat berjalan seiring, kami yakin bahwa sukses UNAS bisa berhasil dengan baik pula, walau ada yang gagal itu wajar tetapi prosentasinya kecil. Kita harus mengakui daerah lain yang selama ini kalah dengan kota Malang, tetapi untuk tahun ini mereka menang.
Sekilas hasil daerah lain adalah ;
Hasil UN tingkat SMA jurusan IPA peringkat 1 diraih SMA 1 Blitar, 2 (SMA 1 Kediri), 3 (SMAN 2 Lamongan), 4 (SMA 1 Trenggalek) dan 5 (SMAN 1 Trenggalek). Adapun jurusan IPS peringkat 1 (SMAN 1 Pandaan Pasuruan), 2 (SMA 1 Blitar), 3 (SMAN 1 pandaan pasuruan ), 4 (SMAN 1 Blitar) dan 5 (SMAN 1 Sidoarjo).
Adapun untuk jurusan Bahasa peringkat 1 (SMAN 3 sidoarjo) 2 (SMA Wahid Hasyim 2 Sidoarjo), 3 (SMAN 1 Manyar Gresik), 4(SMAN 2 Pasuruan) dan 5 (SMAN 1 Manyar Gresik).
Untuk siswa/siswi dengan nilai total Unas tertinggi, pada program IPA, peringkat pertama diraih Ayin Bia Yufita dari SMAN 1 Blitar dengan 57,17; kedua oleh Dani Hardianto dari SMAN 1 Kota Kediri dengan nilai 57,10, dan peringkat ketiga Dwi Nur Ahsan Fikri dari SMAN 2 Lamongan dengan nilai 57,05.
Untuk program IPS, peringkat pertama diraih Dewi Maulidiyah dari SMAN 1 Pandaan dengan nilai 54,75; kedua Thoriqul Achmad dari SMAN 1 Blitar dengan nilai 54,30, dan peringkat ketiga Zakky Imawan dari SMAN 1 Pandaan dengan nilai 54,30.
Dan untuk program Bahasa, peringkat pertama diraih Wahyu Nilansari dari SMAN 3 Sidoarjo dengan nilai 53,55; kedua Lailatun Nasihah dari SMA Wachid Hasyim 2 Sidoarjo dengan nilai 53,10, dan peringkat ketiga Uminadirotun Navisa dari SMAN 1 Manyar dengan nilai 52,95.
Untuk yang gagal masih ada kesempatan mengikuti kesetaraan paket C.

13 Juni 2009

Mengajar dengan Gaya Anak-Anak

Anak adalah anak bukan orang dewasa dalam bentuk kecil. Piagiet (Suparno, 2001:30), dalam teori perkembangan anak, menyebutkan bahwa anak berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan baik mental, fisik, dan kognitifnya. Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang baru di lahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif. Empat tingkat perkembangan kognitif itu adalah:
1) Sensori motor (usia 0 - 2 tahun)
2) Pra operasional (usia 2 – 7 tahun)
3) Operasional kongkrit (usia 7 – 11 tahun)
4) Operasi formal (usia 11 tahun hingga dewasa)

Berdasarkan tingkat perkembangan kognitif Piaget itu, gaya guru dalam mengajar haruslah disesuaikan dengan kondisi dan situasi anak. Cara yang paling tepat adalah mengajar dengan gaya anak-anak. Berikut modal mengajar dengan gaya anak-anak.
Pertama, kreatif. Anak adalah orang yang paling kreatif dibandingkan dengan orang dewasa karena masih dalam taraf pencarian pengalaman. Untuk itu, mengajar dengan gaya anak-anak ditandai oleh kreativitas guru yang mampu membangkitkan kreativitas anak.
Kedua, Zona Perkembangan Terdekat (scafolding). Anak berada dalam lingkungan yang mudah dijangkau olehnya. Anak selalu belajar dari yang dekat ke yang jauh. Untuk itu, dalam mengembangkan materi dan menggunakan bahasa guru, guru perlu berangkat dari materi yang mudah dikenali anak dan digiring ke yang lebih kompleks. Bahasa guru juga perlu disederhanakan dengan kata-kata yang lugas.
Ketiga, Multimedia. Anak menagkap sesuatu melalui multimedia yang dimilikinya, yakni melalui mata, telinga, gerak, dan rasa. Dengan begitu, mengajar dengan gaya anak-anak juga harus memadukan media mata, telinga, gerak, dan rasa. Mengajar yang hanya bertumpu pada ceramah berarti menyalahi prinsip alamiah anak-anak.
Keempat, Pembiasaan. Anak selalu berada dalam pembiasaan untuk menguasai aspek tertentu. Saat anak mampu makan secara mandiri, saat itulah anak telah lolos dari pembiasaan yang dilakukan ibunya dalam belajar makan. Bahkan, untuk mengajari makan yang benar saja, seorang ibu menempuh waktu 2 tahun. Begitu pula, belajar yang lainnya, anak memerlukan pembiasaan seperti memakai baju, menggunakan tangan kanan, berbicara sopan, dan seterusnya. Guru dengan gaya mengajar anak-anak perlu melakukan pembiasaan agar anak dapat menangkap materi dengan kuat.
Kelima, Media. Anak dalam belajar selalu menggunakan media tampak yang dapat dilakukannya. Ketika belajar bersepeda, anak pasti menggunakan langsung media sepeda. Begitu pula, dalam belajar di kelas, anak akan cepat menguasai materi jika dibarengi dengan media yang pas.
Keenam, Menyenangkan. Anak dalam bermain, belajar, dan bergerak selalu dalam keadaan gembira. Lhiat saja, ketika anak masih kecil dalam keadaan susah, dia pasti berdiam diri dan menolak. Sebaliknya, saat anak dalam keadaan gembira, dia melakukan apapun yang disukainya dalam rangka belajar. Guru di kelas, hendaknya juga selalu menyenangkan dalam mengajar.

Sumber : Internet

Dari Mana Memulai Mengajar

Jika Anda guru, cobalah ingat-ingat tentang cara memulai mengajar Anda. Pasti cara yang digunakan merupakan cara yang klasik dan tiap hari dilakukan entah berapa tahun berjalan. Cara itu biasanya tanya jawab, langsung perintah buka buku, langsung menerangkan, dan langsung menyuruh siswa. Cara lain tidak pernah dilakukan. Ibaratnya, guru yang demikian itu merupakan mesin yang harus tetap berproduksi dengan cara yang sama.Jangan khawatir, cara Anda juga tidak salah hanya saja perlu variasi agar siswa senang dalam belajar.

Berikut ini tips memulai mengajar yang dapat dipakai untuk menambah cara mengajar yang lama.
1. Berangkat dari Siswa, Mulailah pelajaran dari diri siswa. Amati dengan cepat siswa yang hadir kemudian mulailah dari siswa yang diamati tersebut. Contoh, jika guru akan membahas pemilu, berangkatlah dari siswa yang halaman rumahnya digunakan untuk pilkada. Begitu pula, kalau guru akan mengajar tentang mencangkok, berangkatlah dari bentuk cangkok dari rumah atau halaman rumah siswa.
2. Berangkat dari Isu Nasional, Isu nasional datang bertubi-tubi tanpa henti. Banyak isu yang menarik untuk dijadikan bahan memulai pembelajaran. Mulailah dari isu nasional kemudian masuk ke inti pelajaran.
3. Berangkat dari Kejadian, Kejadian yang telah lalu, yang dialami siswa atau guru sendiri dapat digunakan untuk memulai pelajaran. Guru dapat bercerita tentang pengalaman yang baru saja dialami. Contoh, untuk masuk ke topik mengukur bidang datar, guru dapat memulai dengan pengalaman bermain voley.
4. Berangkat dari Gambar, Guru dapat membawa gambar beraneka bentuk, besar-besar ukurannya, atau kecil-kecil. Gambar itu dapat dipakai untuk memulai pelajaran dengan menarik.
5. Berangkat dari Teka-Teki, Banyak teka-teki yang menarik untuk digunakan memulai pelajaran. Dari teka-teki, siswa langsung mengolah pikiran yang berkaitan dengan topik.
6. Berangkat dari Benda Sekitar, Bawalah benda sekitar untuk memulai mengajar, yakni boleh batu, kerikil, tanaman, daun, akar, dan sebagainya. Siswa diajak untuk mengidentifikasi benda sekitar itu sebelum ke pembahasan inti.
7. Berangkat dari Film dan Siaran Radio, Saat memulai pelajaran, ajak anak menonton film singkat atau rekaman siaran radio. Kemudian, guru memancing pertanyaan dari isi film atau radio. Mulailah dengan pelajaran initinya.Masih banyak lagi cara memulai pelajaran yang lebih menyenangkan. Misalnya melalui baca puisi, cerita singkat/dongeng, lagu, gerakan tubuh, boneka, yel-yel, dan yang lainnya. Jadi, jangan menutup diri dalam memulai mengajar hanya dengan tanya jawab.Selamat mencoba.
Sumber : Internet

Karakteristik Pembelajaran Berbasis Internet

Istilah pembelajaran berbasis Internet terkait dengan istilah yang lebih umum, yakni elearning. Elearning adalah kegiatan atau proses pembelajaran yang sebagian atau seluruhnya dilaksanakan dengan memanfaatkan Internet. Dalam definisi ini, istilah blended-learning, yang menggabungkan pembelajaran tatap-muka dan pemanfaatan jaringan Internet sebagai suplemen pembelajaran, termasuk dalam ranah elearning. Dalam makalah ini, pembelajaran berbasis Internet dibatasi pengertiannya pada bagian dari elearning yang berlangsung dengan memanfaatkan Internet sebagai sarana distribusi dan penayangan bahan ajar maupun sebagai sarana pengelolaan keseluruhan proses pembelajaran.

Dalam kasus di mana pembelajaran berlangsung dengan memanfaatkan Internet, beberapa karakteristik khusus perlu dicermati terkait dengan perbedaannya yang menyolok dengan pembelajaran konvensional (tatap muka). Karakteristik pembelajaran berbasis Internet antara lain adalah:

* Penyajian materi pembelajaran dilakukan dengan menayangkan objek-ajar secara tekstual maupun audio-visual. Teknologi komputer dan jaringan Internet saat ini telah memungkinkan penayangan materi pembelajaran secara audio-visual dengan kualitas cukup tinggi.

* Materi pembelajaran disajikan dalam potongan-potongan kecil yang dapat ditayangkan satu layar penuh atau video/audio dengan masa tayang 5-10 menit. Ada alasan teknis, psikologis, dan alasan ergonomis yang menentukan ukuran potogan-potongan materi pembelajaran tersebut. Potongan kecil teks (dengan tayangan kira-kira satu layar penuh tanpa harus menggulung layar) memungkinkan pengiriman file secara cepat. Demikian juga potongan audio/video dengan durasi 5-10 menit memungkinkan pembelajar tidak terlalu lama menunggu proses pengunduhannya (downloading). Dari sisi ergonomika, penayangan teks utuh tanpa harus menggulung layar membuat mata menjadi lebih nyaman. Pembelajar cenderung mencetak terlebih dahulu materi ajar yang disajikan terlalu panjang (lebih dari 3 halaman tayangan) sebelum membacanya.

* Pembelajar dimungkinkan belajar dengan kecepatan sesuai kebutuhan dan kemampuan, serta dapat mengakses materi pembelajaran secara non-linier. Karakteristik ini berbeda dengan pembelajaran konvensional di mana pembelajar maju bersama seiring dengan panduan yang diberikan oleh fasilitator. Terkait dengan ini, perancang materi pembelajaran harus memberikan sarana interaktivitas antara pembelajar dengan objek-ajar yang memungkinkan pembelajar mengakses bahan ajar secara non-linier.

* Interaksi antara pembelajar dengan fasilitator (guru/dosen) umumnya berlangsung secara asinkron, kecuali bila digunakan fasilitas chatting atau tele/videoconference. Hampir semua perangkat lunak course/learning management system (misalnya: WebCT, Moodle, Claroline, dan sebagainya) menggunakan sarana komunikasi asinkron berupa email atau internal mail (Wibawanto, 2006) dan internal chat. Disebut internal mail dan internal chat karena fasilitas itu hanya dapat diakses apabila pembelajar masuk ke dalam situs (log-in).

* Diskusi berlangsung secara tekstual, menggunakan fasilitas mirip mailing list yang hanya berlaku internal (di dalam situs pembelajaran, sehingga pembelajar perlu log-in terlebih dahulu sebelum bergabung). Mekanismenya seperti mekanisme berkirim surat elektronik (email). Pendapat/pertanyaan diberikan kepada seluruh komunitas (pembelajar, fasilitator, dan administrator) melalui email ke alamat discussion forum. Tanggapan juga diberikan oleh anggota komunitas melalui email ke alamat discussion forum.

Objek-Ajar pada Pembelajaran Berbasis Internet
Komite Pembakuan Teknologi Pembelajaran IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers Learning Technology Standards Committee) mendefinisikan objek-ajar sebagai “any entity, digital or non-digital, that can be used, re-used, or referenced during technology supported learning” (LSCT, 2000). Istilah lain yang dalam maknanya setara, terkait atau menjadi bagian dari apa yang disebut objek-ajar di atas diajukan oleh berbagai penulis antara lain: objek-pengetahuan atau knowledge objects (Merrill, M. D., Li, Z., & Jones, M., 1991), komponen instruksional atau instructional components (Wiley, D.A., 2000:13), pedagogical document (ARIADNE, 1999), educational software components (ESCOT, 2001), dan banyak lagi.

Pada umumnya digunakan metafora balok-susun LEGO sebagai cara sederhana untuk menjelaskan istilah objek-ajar. Balok-balok LEGO (objek ajar) dapat disusun menjadi berbagai bentuk (tujuan pembelajaran) sesuai keinginan dan kreativitas penggunanya (instruktur atau fasilitator). Dalam konteks pembelajaran berbasis Internet, objek-ajar dapat berupa:

* Teks, yang dapat dibuat dengan berbagai program pengolah naskah, tetapi yang terterima penuh pada berbagai program pengelola pembelajaran berbasis Internet adalah teks dengan format HTML. Diterima penuh artinya dapat ditampilkan langsung tanpa perlu memanggil program-program penampil teks yang sesuai. Bila teks dibuat dengan Microsoft Word (dan disimpan sebagai dokumen Word), maka teks akan ditampilkan setelah komputer memanggil program pembaca dokumen Word (Word viewer atau Microsoft Word);

* Gambar, baik yang berupa foto digital (dihasilkan oleh kamera atau scanner) atau grafik (dihasilkan oleh program penggambar atau pengolah data). Terdapat berbagai format gambar yang dapat diterima oleh program pengelola pembelajaran berbasis Internet, yaitu format JPG (ekstensi .jpg atau .jpeg), GIF (eksetensi .gif), PNG (ekstensi .png), format BMP (ekstensi .bmp). Format BMP kurang disukai karena ukurannya yang relatif besar (untuk kualitas gambar yang sama) dibandingkan dengan format lainnya.

* Audio. Pada komputer dengan sistem operasi Windows, format audio yang diterima penuh adalah WAV (ekstensi .wav). Format lain dapat diterima dan dimainkan hanya jika komputer pengakses telah dipasangi program tambahan yang sesuai. Format audio umum yang saat ini telah didukung (atau program pendukungnya dapat dipasang) oleh Windows adalah: .mp3, .midi, dan .wma.

* Video. Sama seperti gambar maupun audio, terdapat berbagai format file video yang dapat dimainkan oleh sistem komputer. Pada komputer dengan sistem operasi Windows, format video yang diterima penuh adalah format AVI (ekstensi .avi). Format lain, misalnya .mpg (atau .mpeg), .qt (Quicktime), .mp4, dan sebagainya hanya bisa dimainkan apabila player untuk format tersebut dipasangkan pada sistem operasi Windows.

* Multimedia Interaktif (Flash/Swish). File multimedia interaktif pada umumnya berisi teks, grafik, gambar, video, animasi, dan tombol-tombol atau kode-kode navigasi. Saat ini, multimedia interaktif berformat flash (yang antara lain dihasilkan oleh perangkat lunak Macromedia Flash dan SwishMax) secara defacto menjadi standar format multimedia interaktif.

Objek-ajar digital, yang merupakan bagian dari materi pembelajaran utuh yang disajikan dan didistribusikan secara elektronis melalui jaringan Internet, umumnya terdiri atas satu atau lebih komponen file digital di atas. Objek-ajar digital mungkin hanya berupa teks, teks dan gambar, klip video, maupun file animasi flash.

Perangkat Pengembang Objek-Ajar Digital

Teks, gambar, audio, video, dan file multimedia interaktif dibuat dengan menggunakan berbagai perangkat lunak yang tersedia di pasaran. Objek-ajar berupa teks, gambar, audio, dan video secara sederhana dapat dibuat dan dikembangkan hanya dengan memanfaatkan fasilitas yang terdapat pada sistem operasi Windows XP. Fasiliats-fasilitas itu adalah:

* Notepad dan Wordpad, dapat digunakan untuk membuat objek-ajar berupa teks. Teks yang diterima secara penuh oleh semua sistem pengelola pembelajaran (learning management system) adalah teks dengan format HTML (hypertext mark-up language). Teks berformat HTML sesungguhnya adalah teks ASCII yang diberi kode-kode khusus sehingga oleh program browser dibaca sebagai teks dengan format dan tata-letak tertentu. Berikut ini adalah contoh teks ASCII yang dilengkapi dengan kode-kode HTML yang ditulis dengan menggunakan perangkat lunak Notepad.

* Paint, adalah program pengolah gambar sederhana yang merupakan bagian dari sistem operasi Windows XP. Paint memungkinkan penggunanya membuat gambar grafis, teks, garis, dan sebagainya, dan hasilnya dapat disimpan dalam format .bmp, .jpeg, .gif, .tiff, dan .png. Program ini juga dapat digunakan untuk mengolah hasil tangkapan gambar pada layar monitor (capturing).

* Windows XP dilengkapi juga dengan perangkat lunak perekam suara dengan perangkat lunak Sound Recorder. Meskipun fasilitasnya sangat terbatas, yakni hanya mampu merekam suara tanpa putus selama 1 menit dan menyimpannya dalam file .wav, fasilitas ini sangat berguna untuk merekam dan menyimpan narasi pendek.

* Windows Movie Maker, adalah program untuk menyunting dan mengolah klip video. Hasil olahan hanya dapat disimpan dalam bentuk video berformat MWV (ekstensi .wmv).

* Khusus untuk file animasi yang berbasis flash, sistem operasi Windows tidak menyediakannya. Untuk itu harus digunakan perangkat lunak khusus yang dirancang untuk mengembangkan file animasi.

Perangkat pengembang objek-ajar yang lebih spesifik, dan karenanya lebih mahal, tersedia di pasaran. Perangkat pengembang khusus ini memiliki fasilitas dan kemampuan yang jauh lebih baik daripada perangkat yang disediakan oleh sistem operasi Windows XP. Beberapa perangkat pengembang khusus tersebut antara lain:

* Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver, dan Namo Web Editor, merupakan perangkat lunak pengembang dokumen HTML. Fungsi sebenarnya perangkat ini adalah untuk membangun situs web. Fasilitas pembuatan dokumen HTML merupakan bagian dari fasilitas membangun situs web.
* Visio dan CorelDraw merupakan perangkat lunak penggambar atau penghasil dokumen grafis. Dokumen keluaran perangkat lunak ini berupa gambar dalam berbagai format umum, misalnya: .bmp, .jpg, dan .png
* Adobe PhotoShop dan JASC PhotoPaint merupakan perangkat pengolah foto, baik yang dihasilkan oleh kamera digital maupun yang dihasilkan melalui proses pemindaian (scanning).
* Adobe Premiere dan Ulead Media Studio, merupakan perangkat lunak pengolah file video. Perangkat seperti ini umunya dilengkapi dengan fasilitas penangkapan gambar (capturing) dari kamera digital, fasilitas pengolahan dan penyuntingan (editing), dan fasilitas konversi format file video.
* Macromedia Flash dan SwishMax, merupakan perangkat lunak pengembang file animasi. Format file animasi populer di Internet (dan karenanya dapat digunakan sebagai objek-ajar bagi pembelajaran berbasis Internet) adalah flash yang semula merupakan format file keluaran Macromedia Flash. Format ini akhirnya menjadi standar defacto, sehingga perusahaan perangkat lunak lain juga menggunakannya, antara lain dalam bentuk perangkat lunak SwishMax.


11 Juni 2009

Pendidikan Gratis Kebijakan Pendidikan Dengan Konsep Minimalis

Wacana pendidikan gratis sampai saat ini masih sering dilontarkan baik oleh birokrat maupun oleh pemerhati pendidikan. Menurut para konseptor pendidikan gratis, pendidikan gratis dianggap solusi paling tepat bagi permasalahan pendidikan di Indonesia baik untuk ketuntasan wajib belajar sembilan tahun maupun untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya. Pendidikan gratis juga dianggab sebagai kebijakan yang dianggab mampu memberi kesempatan pada segala lapisan masyarakat untuk menikmati pendidikan.

Penerapan di lapangan, pendidikan gratis diwujudkan dengan pemberian biaya operasional sekolah oleh pemerintah kepada sekolah negeri maupun swasta dan larangan menarik biaya pendidikan dalam bentuk apapun .Pertanyaannya adalah, apakah pendidikan gratis merupakan solusi yang tepat bagi dunia pendidikan kita, khususnya bagi usaha peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia?

Dalam dunia arsitektur kita mengenal sebuah trend baru, gaya atau model baru dalam karya arsitektur yang dipengarui semangat ‘back to basic’ yaitu gaya minimalis. Gaya minimalis adalah sebuah model pembangunan rumah dengan corak sederhana, dengan bahan terbatas tanpa ornamen-ornamen yang rumit dan mahal serta memanfaatkan ruang yang ada. Model minimalis menghasilkan sebuah karya yang sederhana dan murah, akan tetapi dengan penggarapan yang baik dan dengan menggunakan bahan yang berkualitas akan mampu menghasilkan karya arsitektur yang kuat dan elegan.

Kebijakan pendidikan gratis nampaknya juga akan menciptakan trend baru dalam dunia pendidikan kita yaitu pendidikan dengan konsep menimalis, konsep pendidikan dengan biaya murah atau dana terbatas dengan hasil yang tentunya minimal pula. Mengapa tidak? Jika di bidang arsitektur dengan konsep minimalis, penghematan yang dilakukan baik dana dan ruang akan mampu menghasilkan produk yang tetap berkualitas walaupun nampak sederhana, sedangkan dibidang pendidikan biaya terbatas akan menghasilkan output yang bersifat massal dengan kualitas minimal.

Untuk itu para pengambil keputusan harus berpikir bijak dalam menangani masalah pendidikan. Harus disadari bahwa pendidikan berkualitas jelas membutuhkan biaya yang tidak murah. Untuk mewujudkan sekolah-sekolah yang bermutu dan menghasilkan output yang dapat bersaing dalam era global dalam segala aspeknya membutuhkan biaya yang memadai pula. Masalahnya sekarang, mampu atau tidak pemerintah memenuhi kebutuhan dana tersebut ?

Secara jujur kita harus mengakui bahwa kondisi pendidikan kita dengan segala keterbatasan sarana dan prasarananya serta kualitas sumber daya manusianya yang masih terbatas pula ternyata belum mampu menghasilkan output yang berkualitas. Dari sini bisa dilihat kenyataan bahwa pemerintah belum mampu sepenuhnya memikul beban tanggung jawab di bidang pendidikan.

Dari kenyataan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peran masyarakat masih sangat dibutuhkan pembiayaan pendidikan dalam usaha lebih meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sumbangan masyarakat dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan yang didasarkan pada kebutuhan masing–masing lembaga pendidikan maupun sekolah. Hal itu didasarkan pada kenyataan bahwa kebutuhan tiap sekolah tidaklah sama, prioritas yang dibuat juga berbeda. Sekolah-sekolah yang mempunyai komitmen besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan anak didiknya pastilah membutuhkan biaya yang besar. Dana itu digunakan untuk meningkatkan sarana dan prasarana, meningkatkan kualitas siswa dengan mengirimkan siswa dalam perlombaan-perlombaan baik tingkat regional, nasional dan internasional serta meningkatkan kualitas pendidik dengan mengikuti seminar dan lokakarya dan pelatihan, dan sebagainya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam keterbatasan pemerintah dalam memikul beban pembiayaan pendidikan di tanah air dan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang mampu bersaing secara global maka keterlibatan masyarakat dalam pembiayaan pendidikan masih diperlukan. Yang penting adalah, dana dari masyarakat tersebut tepat sasaran dan prioritas untuk kepentingan siswa. Untuk mencegah agar dana masyarakat tidak disalahgunakan, penting dilakukan pengawasan dan proses auditing yang lebih terbuka dan transparan sehingga prinsip akuntabilitas dapat terpenuhi. Dan terlebih penting lagi adalah sikap arif dan bijak pengelola sekolah dalam mengakomodasi kepentingan anggota masyarakat yang tidak mampu dengan cara memberi keringanan dan kalau perlu pembebasan biaya bagi siswa yang tidak mampu. Jadi, keterlibatan masyarakat dalam pembiayaan pendidikan merupakan solusi yang lebih masuk akal dan praktis dari pada kebijakan sekolah gratis yang pada akhirnya justru menghasilkan output pendidikan yang bersifat massal dengan mutu atau kualitas yang minimal.

Prinsip-prinsip Pengembangan Objek Ajar

Prinsip Multimedia: Gunakan Teks dan Gambar!
Berdasar teori kognitif dan hasil-hasil riset disarankan untuk mengembangkan objek ajar yang memasukkan unsur-unsur kata dan gambar, bila memungkinkan, bukan hanya kata saja. Yang dimaksud ‘kata’ adalah teks tercetak (tampil di layar komputer) maupun teks terucap (spoken textI) atau narasi auditif. yang dimaksud gambar di sini adalah ilustrasi statik (grafik, foto, peta) maupun ilustrasi dinamis (animasi atau video).
Alasan dari rekomendasi di atas adalah bahwa manusia akan lebih memahami bahan yang disajikan apabila mereka dapat menggunakannya dalam pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif dapat terlaksana apabila bahan ajar disajikan dalam bentuk kata dan gambar dan pembelajar dapat mengaitkan (secara mental) ilustrasi yang diberikan dengan representasi verbal atau tekstualnya.
Ilustrasi yang diberikan juga harus bersifat eksplanatif (menjelaskan teks) bukan sekedar dekoratif (memperindah tampilan/sajian).

Prinsip Kedekatan: Dekatkan Gambar dengan Teks-nya!
Dalam merancang objek ajar, perhatikan dengan cermat bagaimana tampilan gambar dan teks pada layar komputer. Pastikan bahwa gambar ilustrasi yang eksplanatif diletakkan tidak jauh dari teks penjelasnya. Bila gambar yang disajikan berupa elemen-elemen dari suatu mesin yang masing-masing memiliki nama, upayakan label nama itu edapat mungkin berada pada atau dekat elemen yang dimaksud. Pemberian ‘tool tips’ yakni teks penjelas yang tampil ketika mouse digerakkan melewati objek dapat membantu pemahaman.

Beberapa hal yang sering dilanggar:

* penjelasan tekstual dan visual terpisah, pengguna harus menggulung layar untuk mengetahui penjelasan gambar, dan sebaliknya. Efeknya sama dengan memberikan ilustrasi gambar pada satu halaman tercetak, tetapi memberikan penjelasannya pada halaman lain
* umpan balik ditampilkan pada layar terpisah dari pertanyaan atau soal latihannya
* link menuju ke rujukan terbuka pada jendela browser baru sehingga menutupi halaman browser pemanggilnya
* arahan untuk menjawab pertanyaan/latihan ditempatkan pada halaman tampilan terpisah dari pertanyaannya

Prinsip Modalitas: Sajikan Penjelasan sebagai Narasi Auditif, jangan dengan Teks Tertulis
Bila animasi atau video ditayangkan, dan diperlukan penjelasan mengenai tayangan animasi atau video tersebut, penjelasan itu sebaiknya diberikan secara terucap (narasi auditif), jangan tekstual (teks yang tampil di layar). Bila kedua media (animasi dan teks) sama-sama tampil di layar maka pemirsa atau orang yang menyaksikan tampilan itu akan mengalami apa yang disebut sebagai beban kognitif berlebihan (cognitive overload), karena terpaksa menerima dan mengolah masukan visual dan naratif tekstual melalui kanal penglihatan. Bila mata terfokus pada teks, maka adegan animasi tidak akan dapat ditangkap. Sebaliknya bila terpaku pada animasi, teks narasinya tidak akan terbaca. (Klik untuk membaca artikel dari Richard A. Mayer tentang menghinari terjadinya cognitive overload)

Prinsip Redundansi (Tumpang Tindih): Penyajian Narasi Auditif dan Tekstual Sekaligus dapat Mengganggu!
Ada pendapat umum yang menyatakan bahwa orang-orang tertentu memiliki gaya belajar visual sedangkan orang-orang lainnya memiliki gaya belajar auditory. Maksudnya, ada orang yang lebih mudah belajar melalui apa yang dilihat, dan ada yang mudah belajar melalui apa yang didengar. Oleh karena itu, pada beberapa rancangan multimedia, kata sering disajikan dalam bentuk tekstual (tertulis di layar) dan juga tersedia dalam bentuk narasi, sehingga pengguna bisa memilih format yang sesuai bagi dirinya. Berdasarkan teori kognitif tentang multimedia, penambahan teks pada layar yang tumpang tindih dengan suara narasi dari speaker, cenderung mempercepat terjadinya beban lebih kognitif. Jadi sebaiknya dipilih narasi auditif saja tanpa menyertakan narasi tekstual.

Prinsip Koherensi: Penambahan Materi yang Menarik tapi Tidak Sesuai Konteks Bahasan Cenderung Mengganggu

Yang dimaksud materi yang tidak sesuai konteks misalnya:

* cerita menarik yang mungkin terkait tetapi tidak substansial bagi pencapaian tujuan pembelajaran
* musik latar dan suara-suara ilustrasi yang dimaksudkan untuk memotivasi
* deskripsi tekstual yang terlalu detil dan bertele-tele

Penambahan ilustrasi yang menarik namun tidak relevan dapat mengganggu pemahaman materi melalui beberapa cara:

* distraction - secara perlahan memandu pembelajajar yang kurang kuat perhatiannya untuk semakin menjauhi materi yang relevan menuju ke materi-materi yang tidak relevan
* disruption - mencegah pembelajar membangun potongan-potongan materi menjadi satu kesatuan utuh karena ‘terhalang’ oleh materi-materi yang tidak relevan
* seduction - menyediakan pengetahuan-pengetahuan yang tidak tepat yang digunakan untuk membentuk bangunan pengetahuan baru

Prinsip Personalisasi: Gunakan Gaya Bertutur Seperti Percakapan
Penggunaan penjelasan atau narasi yang bersifat formal seringkali didasarkan pada anggapan bahwa penjelasan dengan gaya percakapan memberikan kesan ketidakseriusan. Argumentasi ini berdasarkan pandangan teori pengantaran informasi (information delivery) yang menyatakan bahwa tugas instruktur adalah menyajikan informasi sedangkan tugas pembelajar atau siswa adalah mengambil informasi itu. Berdasarkan teori itu, program pembelajaran hendaknya mengantarkan informasi seefisien mungkin, dan gaya bahasa formal memenuhi syarat itu.
Meskipun teori tersebut tampaknya sesuai dengan pendapat umum (common sense), tetapi tidak konsisten dengan cara kerja pikir manusia (human mind). Berdasarkan teori kognitif, manusia menyerap materi yang disajikan menggunakan proses kognitif yang sesuai. Oleh karena itu, instruksi yang diberikan dalam pembelajaran harus tidak hanya memberikan informasi tetapi juga memberikan proses kognitif yang sesuai bagi pembelajar. Riset menunjukkan bahwa pembelajar menunjukkan upaya yang lebih keras untuk menyelesaikan tugas maupun memahami bila instruksi atau pengajaran yang diberikan menggunakan gaya percakapan karena dengan demikian ia merasa terlibat dalam proses pembelajaran sebagai partner.